INDONESIAN MILITARY | JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tengah melakukan pekerjaan di Papua dalam rangka pengamanan perbatasan RI-PNG Bidang Utara, di Kabupaten Keerom serta Kabupaten Pegunungan Bintang, sekian waktu lalu berhasil menemukan Patok Batas MM 6. 2, MM 6. A, MM 6. B serta MM 6. 1.
Menurut Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G terkecuali pekerjaan pokok melakukan pengamanan, prajurit yang berasal dari Unit Pekerjaan Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, ini mempunyai pekerjaan serta tanggung jawab melakukan patroli Patok Batas RI-PNG, dari mulai MM 4. 3 s/d 7. 2.
Dari patok-patok itu, sudah dikerjakan patroli patok MM 4. 3, MM 4. 4, MM 4. 5, MM 6. 3 serta terdapat banyak Patok Batas yang belum terpatroli.
Kolonel Czi Berlin menerangkan kalau, ketika melakukan Patroli, Tim Satgas Yonif 406/Candra Kusuma di pimpin oleh Lettu Inf Mustamin dengan membawa 12 anggota personel Pos Batom dan berbarengan 6 orang masyarakat Kampung Batom, pergi pada jam 06. 00 WIT menuju Patok MM 6. 1 Co. 0500216 9513408 dengan memakai Long Boat.
Lalu pada jam 09. 00 WIT Tim Patroli Satgas Yonif 406/Candra Kusuma tiba di Cp 1 Kampung Abu Keerom Co. 0495305 9516674, dan meneruskan perjalanan menuju Patok MM 6. 1 dengan jalan kaki, serta pada jam 14. 00 WIT tim patroli tiba di Patok MM 6. 1, selesai patroli dilanjutkan pembersihan seputar patok.
Selanjutnya pada jam 15. 00
WIT, Tim Patroli Satgas Yonif 406/Candra Kusuma pergi kembali menuju Kampung Abu Keerom, serta pada jam 20. 30 WIT tiba di Kampung Abu Keerom Co. 0495305 9516674 dilanjutkan menginap. Pada jam 07. 00 WIT esok harinya, tim patroli pergi kembali menuju Pos Batom serta pada jam 10. 00 WIT tim patroli tiba di Pos Batom dalam kondisi aman serta komplit, dilanjutkan penelusuran personel serta materiil.
" Lantaran jauhnya jarak apabila melakukan patroli patok, Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dari pos menuju patok dapat meniti 2 atau 3 hari dengan jalan kaki serta menyusuri sungai memakai perahu long boat, medannya berbentuk rimba lebat dan ketinggian terjal berbentuk karang, " kata Kolonel Berlin.
Kolonel Czi Berlin juga menegaskan kalau patroli dikerjakan mengingat daerah perbatasan antar negara adalah wilayah strategis yang perlu dijaga serta diamankan baik perbatasan darat, laut ataupun hawa.
Lantaran perbatasan antar negara itu cermin dari kedaulatan satu negara serta rawan bakal terjadinya satu perseteruan kebutuhan satu negara, baik kebutuhan politik, ekonomi dan lain-lain. Diluar itu, diperbatasan juga riskan bakal terjadinya pelintas batas serta aktivitas illegal seperti penyelundupan narkoba, senjata api serta satwa liar.
" Di Indonesia sendiri bersebelahan darat segera dengan 10 negara tetangga, di mana dinegara-negara berkembang Tapal Batas kerap jadi persoalan yang bisa menyebabkan kemelut ke-2 iris pihak. Sesuai sama Undang-Undang Nomer 34 th. 2004, TNI mempunyai pekerjaan pokok di mana salah satunya adalah melindungi kedaulatan wilayah NKRI. Oleh karena itu TNI selama saat s/d batas yang belum ditetapkan mengadakan operasi pengamanan perbatasan baik di lokasi darat, laut ataupun hawa Indonesia, " kata Kabidpenum.
sumber ; http://importantnewslife.blogspot.co.id/2016/02/sebagai-warga-negara-yang-cinta-tanah.html