Kuala Lumpur – Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein 28/3/2016, selekasnya berjumpa Menteri Luar Negeri Australia minggu depan untuk mengulas ekspansi militer China di Laut China Selatan.
Hishammuddin menyampaikan pemerintahnya bakal menanyai China mengenai janji mereka tidak untuk meletakkan peralatan militer di lokasi sengketa. Pada September lalu, Presiden China Xi Jinping menyampaikan tak merencanakan meletakkan peralatan tempur di pos-pos di kepulauan Spratly.
“Jika laporan yang kami terima dari beragam sumber tentang penimbunan serta peletakan aset militer di Spratly benar, ini memaksa kami melawan China, ” tutur Hishammuddin, yang diambil Reuters.
Hishammuddin meyakinkan akan berjumpa Vietnam
serta Filipina bila laporan ekspansi militer China di Laut China Selatan benar
berlangsung. “Malaysia tak dapat melakukan tindakan sendiri dalam hentikan aksi agresif. Kami memerlukan support dari negara-negara ASEAN lain, serta saya selalu mencari support, ” tutur Hishammuddin. “Penting untuk kita untuk melindungi keseimbangan, serta mengekang aksi negara adidaya, apakah itu China atau Amerika Serikat. ”
China mengklaim beberapa besar lokasi di Laut China Selatan. Lokasi ini adalah satu diantara rute perdagangan paling repot serta untungkan didunia.
Beberapa waktu terakhir, China diberitakan selekasnya buka penerbangan sipil ke lokasi laut China Selatan. China juga tengah memperluas pembangunan infrastruktur di beberapa pulau serta karang yang ada di lokasi yang sekarang ini diperebutkan Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan serta Vietnam.
http://www.beringinjayapost.com/2016/03/luar-biasa-indonenesia-mendapat-belaan.htm